I Love Natural - It's a Real Soap

Our Soap Are Handmade from Scratch

I LOVE NATURAL - It's A Real Soap

Harnessing the Properties of Natural Resource

I LOVE NATURAL - It's A Real Soap

To Heal and Nourish the Skin

I LOVE NATURAL - I'ts A Real Soap

Every Ingredients Purposeful

I LOVE NATURAL SOAP - I'ts A Real Soap

Free From Synthetic Fragrances and Free From Synthetic Additives

July 13, 2020

SHORT HISTORY OF TOOTHPOWDER & TOOTHPASTE



SERBUK GIGI & PASTA GIGI DIMASA LAMPAU

Tooth powder? apa itu?? Pertanyaan ini sering ditanyakan kepada saya… karena sehari – hari kita menggunakan pasta gigi untuk membersihkan  gigi jadi wajar saja kalau serbuk gigi asing bagi kita, tapi tahukah kamu bahwa tooth powder / serbuk gigi sudah ada jauh lebih lama dibanding tooth paste / pasta gigi.

Bentuk pasta gigi paling awal sebenarnya adalah bubuk, berdasarkan penelusuran sejarah pada 5000 SM orang  Mesir kuno menggunakan serbuk gigi untuk membersihkan giginya dengan cangkang telur yang dihancurkan, batu apung, abu, dan mur (myrrh).
Bangsa Mesir bukan satu-satunya peradaban yang menggunakan bubuk gigi, bangsa Cina kuno menggunakan daun mint dicampur dengan garam dan ginseng untuk membersihkan gigi. Orang-orang Yunani Kuno dan Romawi juga menggunakan bubuk gigi untuk membersihkan gigi mereka, namun, bubuk mereka secara signifikan lebih abrasif daripada yang digunakan oleh orang Mesir dan Cina dan terbuat dari tulang yang dihancurkan dan cangkang tiram.

Selama bertahun-tahun, bubuk gigi semakin disempurnakan... dengan menggunakan bahan-bahan alami seperti ginseng, garam laut, mint dan rempah-rempah lainnya, bahan – bahan alami ini membantu melawan bau mulut sambil menjaga gigi tetap bersih.

Awal Pasta Gigi

Hampir sepanjang sejarahnya, pembersih gigi berbentuk bubuk, sampai tahun 1850-an, pasta gigi tetap dalam bentuk bubuk, umumnya mengandung kapur dan sabun. Butuh waktu 20 tahun bubuk gigi berubah menjadi tekstur pasta seperti sekarang, pada tahun 1873, Colgate mulai memproduksi pasta gigi secara massal, dalam toples. Tabung pasta gigi pertama dijual lebih dari 20 tahun kemudian, ketika Colgate mulai menjual pasta gigi dalam sebuah tabung pada tahun 1896. Pasta gigi tidak banyak berubah hingga tahun 1914, ketika fluoride ditambahkan untuk pencegahan gigi berlubang dan sabun tetap menjadi bahan utama dalam pasta gigi sampai diganti dengan sodium lauril sulfat (SLS) pada tahun 1945.
                           

Untuk membuat pasta gigi, banyak bahan alami telah dihapus, pada kenyataannya pasta gigi hampir tidak mengandung bahan alami.
Seiring waktu, Sodium Laurel sulfate (atau SLS) menggantikan sabun. Bahan kimia ini masih ditemukan dalam pasta gigi hingga hari ini.

Pada abad yang lalu bubuk gigi tetap tersedia dan dijual bebas dipasaran, tetapi komersialisasi pasta gigi berhasil menutupi kehadirannya.


Manfaat Kesehatan Mulut yang Nyata dari Bubuk Gigi

Bubuk gigi berbeda dengan pasta gigi non alami,bubuk gigi memiliki lebih banyak manfaat kesehatan mulut untuk ditawarkan. Kandungan alami dalam bubuk gigi dapat meningkatkan kesehatan gusi dan gigi Anda dengan berbagai cara.

Berikut adalah beberapa manfaat utama menyikat dengan bubuk gigi:

1. Nutrisi Esensial

Bubuk gigi memiliki banyak nutrisi penting yang membantu memperkuat dan meremajakan kembali gigi kamu, bubuk gigi dibuat dengan bahan-bahan yang alami yang dapat me-remineralisasi gigi
Enamel Anda akan terasa lebih sehat daripada sebelumnya.

2. Baik untuk Kesehatan Gusi

Gusi Anda juga membutuhkan perawatan ekstra, ini tidak dapat dilakukan dengan pasta gigi non alami, faktanya, jika kesehatan mulut kamu buruk maka kamu akan berisiko lebih tinggi terkena penyakit gusi, radang gusi adalah masalah besar, resesi gusi juga bisa berbahaya, bahan kimia yang ada dalam pasta gigi non alami dapat memperburuk kedua kondisi tersebut.
Semakin lama Anda menggunakan bubuk gigi akan semakin sehat gusi kamu dan kemungkinan untuk terkena masalah gusi akan berkurang, kamu dapat mengandalkan bahan-bahan organik dan alami didalam bubuk gigi untuk membunuh banyak bakteri berbahaya tanpa mengganggu ekosistem bakteri baik dimulut dan meningkatkan kesehatan gusi.

3. Membantu Menjaga Gigi Bersih

Bubuk gigi alami dibuat dengan bahan yang lembut. Bahan-bahan ini cukup abrasif untuk membersihkan gigi tanpa merusak enamel Anda.
Bahan-bahan seperti baking soda dan clay dapat membantu menghilangkan noda dan mencerahkan senyum kamu, bubuk gigi tidak berbusa seperti pasta gigi non alami jadi mungkin akan terasa sedikit abrasif daripada pasta gigi yang biasa kamu gunakan... tapi jangan khawatir - bubuk gigi lembut bagi email kamu koq, selain itu bubuk gigi idak membuat bibir menjadi kering.

4. Melawan Nafas Buruk

Bau mulut bisa menjadi masalah besar… terkadang bau mulut juga bisa menjadi pertanda kesehatan tubuh kita, banyak pasta gigi komersial dan obat kumur membantu memerangi bau mulut … namun pasta gigi dan obat kumur komersial ini menggunakan bahan kimia dan alkohol yang keras, meskipun dapat membantu membunuh bakteri tapi juga dapat membahayakan email dan gusi kamu… selain itu juga dapat membuat ekositsem bakteri baik dalam mulut terganggu sehingga malah dapat memunculkan masalah baru.

Saat kamu menyikat gigi dengan serbuk gigi alami seperti HERBARIA TOOTH POWDER kamu  tidak perlu khawatir akan terpapar bahan kimia yang keras, serbuk gigi HERBARIA terbuat dari bahan-bahan alami seperti baking soda, lempung alami, rempah – rempah, dan essential oil blend seperti peppermint yang menyegarkan dan membantu mencegah bau mulut.

Demikian pembahasan singkat tentang asal usul tooth powder dan tooth paste, semoga dapat menambah wawasan dan pengetahuan. Beralih menggunakan bubuk gigi alami?... pilihan ada ditangan kamu :)



Sumber Tulisan: Dirangkum dari berbagai sumber

October 14, 2016

APA ITU SABUN ALAMI / NATURAL SOAP?

Apa Itu Sabun Alami?
(Mengenal Lebih Dekat Dengan Natural Soap)

Natural Soap / Sabun Alami

Kita pasti sudah familiar dengan yang namanya sabun karena setiap hari kita mandi dan mencuci, bersih-bersih menggunakan sabun. Ketika saya sedang jalan dilorong rak-rak sabun di supermarket saya selalu tertarik dengan beraneka macam sabun yang dijual dengan packaging yang menarik apalagi jika disitu ditulis sabun herbal alami bisa memperindah kulit dan segudang kebaikan yang ditulis di kemasan sabun tersebut, tanpa pikir panjang pasti saya langsung tergoda membelinya, tapi… tunggu!!…itu dulu sewaktu saya belum tahu apa yang dimaksud sabun alami. :) 


Rak-rak penuh sabun menggoda bukan?

Sabun yang dijual disupermarket saya bilang sebagai commercial soap / sabun komersil / sabun pabrikan  yang diproduksi secara massal di pabrik, dan … bisa saya bilang it’s not the real soap bukan sabun yang sebenarnya. Lalu apa bedanya sabun alami dengan sabun pabrikan? Disini akan sedikit saya jelaskan bagaimana sabun alami dibuat.

Ada 3 cara membuat sabun, yaitu:
1.      Melt and Pour
Cara ini adalah cara paling mudah karena hanya melelehkan sabun yang sudah jadi lalu dituang di cetakan, tetapi sabun yang dihasilkan tidak bertahan lama alias cepat habis.

2.      Hot Process
Ini adalah cara panas, maksudnya adalah dengan mengaduk adonan sabun diatas api hingga tracing, setelah sabun dicetak dan mengeras bisa langsung dipakai tidak perlu curing karena Lye / NaOH / Soda api sudah menguap dan hilang ketika proses dimasak.

3.      Cold Process
Proses ini adalah proses dingin, maksudnya tidak dipanaskan diatas api, adonan sabun diaduk secara manual atau menggunakan hand blender sampai tracing lalu dituang ke cetakan didiamkan 24 jam supaya agak keras kemudian baru dipotong, dan setelah sabun dipotong lalu di tata di rak untuk curing yang  memerlukan waktu sekitar 3 – 4 minggu untuk menguapkan sisa Lye dan setelah waktu curing selesai sabun baru bisa dipakai. Proses ini memang terlihat lebih lama namun sabun yang dihasilkan akan mempunyai kualitas yang lebih bagus terlebih untuk kulit, dan cara ini adalah favorit saya untuk membuat sabun.


SABUN ALAMI / NATURAL SOAP

Sabun alami / natural soap berarti sabun yang dibuat dengan bahan-bahan alami, bagaimana sabun terbentuk? Jawabnya satu: Saponification, lalu apakah itu saponification? Dalam penjelasan singkat saponification adalah sebutan untuk reaksi kimia antara senyawa alkali (Lye/NaOH/Soda Api/KOH) dengan minyak / lemak sehingga membentuk garam yang disebut sabun, jadi sabun sebenarnya adalah garam hasil dari proses saponifikasi tersebut. Sabun yang terbentuk alami mengandung gliserin alami dan fatty acid yang baik untuk kulit. Pada sabun komersil, gliserin ini dipisahkan dengan cara yang rumit dan dijual terpisah sebagai keuntungan lebih untuk perusahaan lalu menambahkan bahan kimia sebagai gantinya.

Minyak/lemak + Lye  = Sabun + Gliserin

Manfaat gliserin adalah sebagai pelembab alami untuk kulit, jika menggunakan sabun alami secara rutin maka kulit kita akan lebih lembab dan cantik tanpa harus menggunakan body lotion yang juga banyak mengandung bahan kimia.

Senyawa alkali untuk membuat sabun padat (soap bar) adalah NaOH / Natrium Hydroxide / Natrium Hidroksida / Soda Api dan KOH ( Potassium Hydroxide ) untuk membuat sabun cair (Liquid Soap).

Minyak yang dipakai berasal dari minyak nabati, contoh: palm oil, olive oil, sunflower oil, coconut oil, castor oil, corn oil, grapeseed oil, dll, sedangkan lemak yang dipakai adalah berasal dari lemak hewan, contoh: Tallow (lemak sapi), Lard (lemak babi). Bagi saya soap maker, saya sangat menghindari pemakaian lemak hewan dalam soap making, sabun yang saya buat semuanya hanya menggunakan minyak nabati saja.

Masing-masing minyak dan lemak memiliki karakteristik sendiri jika dibuat sabun, contoh: palm oil/minyak sawit jika dibuat sabun akan menghasilkan busa yang banyak dan daya bersihnya tinggi namun bisa membuat kulit kering maka diperlukan jenis minyak yang lain sebagai penyeimbang misal olive oil/minyak zaitun yang dapat melembapkan kulit, jadi dalam soap making process digunakan percampuran beberapa jenis minyak bisa terdiri lebih dari 1 jenis minyak nabati untuk menghasilkan sabun yang berkualitas baik, selain itu pada natural soap making dapat diberi bahan tambahan atau disebut additive sehingga bisa memberi nilai plus pada sabun, contoh additive: spirulina powder, cinnamon powder, oat, cocoa powder, coffee powder, buah dll.

Untuk pewangi pada sabun yang benar-benar alami menggunakan Essential Oil / minyak atsiri, tetapi ada juga yang suka menggunakan Fragrance oil, untuk sabun I Love Natural saya hanya menggunakan pewangi dari Essential oil saja karena essential oil/minyak atsiri terbuat dari tumbuhan sehingga memiliki dampak positif pada kulit. Tidak seperti fragrance  yang dibuat dari bahan kimia yang bisa berdampak negative pada kulit karena saya sendiri alergi terhadap fragrance / pewangi –pewangi sintetis.

Fragrance oil / Parfum / Pewangi sintetis biasa digunakan dalam sabun komersil supaya lebih ekonomis / murah, ada juga soap maker sabun alami yang menggunakan fragrance atau mencampur antara fragrance dan minyak atsiri supaya lebih wangi dan menarik namun semua itu tergantung dari pembuatnya, bagi saya sebagai soap maker menggunakan fragrance dalam membuat sabun adalah BIG .. NO!! karena fragrance tidak ada nilai positif bagi kulit sama sekali bahkan bisa menimbulkan masalah kulit seperti alergi dan gatal-gatal.

Disinilah uniknya sabun alami / natural soap yang tidak bisa ditemui di sabun pabrikan. Sabun alami memiliki healing effect / efek menyembuhkan sedangkan sabun pabrikan tidak.

Jika disebut Natural Soap mengapa masih memakai Lye / NaOH / Soda Api yang terdengar itu bahan kimia? Lye / NaOH / Soda Api / KOH adalah satu-satunya bahan kimia yang dipakai untuk membuat sabun karena tanpa Lye = tidak ada sabun

No Lye = No Soap

Dalam soap making cold process Lye akan menguap dan hilang dengan sendirinya pada waktu curing yang memakan waktu sekitar 3-4 minggu, sehingga sabun yang dihasilkan adalah bebas lye / tidak lagi mengandung lye, sedangkan dalam soap making hot process, Lye akan hilang sewaktu proses pemasakan diatas api.

Demikian penjelasan singkat saya tentang Sabun Alami semoga bermanfaat.


Written & Posted by I Love Natural Soap



October 7, 2016

SEJARAH SABUN DUNIA

HISTORY OF SOAP

Tidak ada catatan pasti kapan sabun ditemukan tetapi bukti rekaman pertama dari pembuatan sabun tercatat sekitar 2800 SM di jaman babylon kuno. Orang babylon menemukan metode dasar pembuatan sabun (lemak direbus dengan abu dan air). Sabun digunakan terutama dalam industri tekstil.




The Ebers Papyrus (Mesir, 1550 SM) menggambarkan bagaimana minyak hewani dan nabati dicampur dengan garam alkali untuk menghasilkan zat yang disebut sabun, disebutkan pada waktu itu bahwa sabun digunakan untuk merawat luka, penyakit kulit, dan untuk mencuci.

Diketahui orang Yunani kuno mencuci tanpa sabun. Mereka lebih suka  mencuci dengan air, blok tanah liat, batu apung, pasir dan abu dan kemudian melumuri diri dengan minyak. Pada abad kedua sesudah masehi, “Galen” seorang dokter Yunani yang terkenal, menganjurkan mencuci dengan sabun sebagai tindakan pencegahan penyakit kulit.

Diyakini bahwa bangsa Roma membersihkan tubuh mereka dengan menggosokkan zat abrasive ke atas kulit, seperti pasir atau batu apung. Tetapi pada akhirnya mereka menggunakan sabun, sabun menjadi populer di seluruh Kekaisaran Romawi. Ini terbukti dengan ditemukannya beberapa pabrik sabun pada reruntuhan Pompeii, salah satu kota yang hancur oleh letusan gunung berapi Gunung Vesuvius di 79 Masehi.
Jerman kuno dan Galia mencampur abu dengan lemak hewan untuk menghasilkan sabun, dan mereka menggunakannya pada rambut mereka.

Ahli kimia Arab adalah orang pertama yang membuat sabun dari bahan nabati, yaitu terbuat dari minyak nabati (seperti minyak zaitun), minyak aromatik (seperti minyak thyme) dan alkali/lye. Dari awal abad ke-7, sabun diproduksi di Nablus, Kufah dan Basra. Mereka membuat sabun wangi dan berwarna, beberapa sabun yang dibuat adalah sabuncair dan sabun padat. Mereka juga membuat sabun khusus untuk mencukur.

Pada 1200 Sesudah Masehi, Marseilles, Perancis dan Savona, Italia menjadi pusat pembuatan sabun. Pada abad ke-8, pembuatan sabun terkenal di Italia dan Spanyol di mana sabun dibuat dengan lemak kambing dan abu pohon Beech. Selama periode yang sama, Perancis mulai menggunakan minyak zaitun untuk menghasilkan sabun. Pada akhirnya, wewangian diperkenalkan dan sabun untuk mandi, mencukur, keramas dan laundry mulai dibuat.




Dari abad ke-16 sabun halus diproduksi di Eropa menggunakan minyak nabati (seperti minyak zaitun) sebagai lawan lemak hewan. Kedua jenis sabun ini masih banyak dibuat secara industry maupun skala rumahan.

Oleh karena pengetahuan yang lebih baik tentang budaya kebersihan dan kesadaran akan hubungan kebersihan dan kesehatan, maka industri manufaktur sabun muncul pada akhir abad delapan belas. Lompatan besar dalam pembuatan sabun komersial adalah dua orang penemu  berkebangsaan Perancis yaitu ahli kimia bernama Nicholas Leblanc dan Michael Chevreul sekitar pergantian abad ke-19. Pada 1791, Leblanc mematenkan metode pembuatan sodium carbonat atau soda abu. Pada 1811, Chevreul menemukan hubungan dan kimia sifat dari asam lemak / fatty acids, gliserin, dan lemak.

                             Michael Eugene Chevreul                            Nicholas Leblanc


Andrew Pears mulai memproduksi sabun transparan berkualitas tinggi pada tahun 1789 di London. William Gossage memproduksi sabun dengan harga rendah namun berkualitas baik dari tahun 1850-an. Robert Spear Hudson mulai memproduksi bubuk sabun pada tahun 1837.


                                   Andrew Pears                                          William Gossage




Perkembangan deterjen sintetis di Jerman pada tahun 1916 membuat terobosan lain dalam pembuatan sabun kimia. Disamping itu pusat pembuatan sabun terkenal adalah di wilayah Castille Spanyol, yang dikenal sebagai  pembuat sabun minyak zaitun pertama dengan kualitas bar sabun keras dan putih. Castille sabun masih dikenal saat ini seperti sabun dibuat dengan semua, atau sebagian besar semua, minyak zaitun.


Sabun komersial, seperti yang kita kenal sekarang, muncul selama Perang Dunia I. Setelah Perang Besar dan sampai tahun 1930-an, metode yang disebut “batch kettle boiling”  digunakan untuk produksi sabun. Tak lama kemudian, melalui proses yang berkesinambungan pembuatan sabun dengan waktu yang singkat mulai diperkenalkan dan diolah oleh Procter & Gamble, proses ini digunakan oleh banyak perusahaan sabun besar.


Dari Berbagai Sumber

Posted by I Love Natural